KOLEKSI KITAB TAFSIR PILIHAN


Dalam Islam, al-Qur’an menempati posisi paling utama sebagai sumber hukumnya, diantara yang lain. Sementara Hadits yang menempati posisi kedua, memiliki fungsi sebagai pencetus hukum, juga sebagai penguat, penerang bagi al-Qur’an. Al-Qur’an, tidak hanya sebagai sumber hukum Islam, diantara ayat al-Qur’an punya khasiat khusus, misalnya kesehatan. Maka perannya sangat dominan bagi ajaran Islam, seluruh kandungan al-Qur’an memiliki muatan hukum yang dapat dijadikan rujukan. Maka pada titik ini, peran Tafsir sebagai penejelas makna al-Qur’an mutlak dibutuhkan.
Para ulama mulai zaman salaf hingga sekarang menaruh perhatian besar pada Tafsir, dengan tujuan memberi pengertian dan penjelasan berkenaan dengan pesan-pesan al-Qur’an. Walaupun perbedaan metode serta cara pandang acap kali mempengaruhi hasil dari tafsir itu sendiri, namun secara umum usaha para ulama tersebut patut dan harus diapresiasi oleh generasi berikutnya.
Berikut ini kami hadirkan dan bagikan 18 Kitab Tafsir Pilihan, yang dapat anda download dengan gratis. Sebagai tambahan, yang dimaksud dengan pilihan disini, bahwa kitab-kitab ini seringkali dijadikan rujukan dalam kajian tafsir, sebagai contoh kitab al-Durru al-Mantsur Fi al-Tafsir bi al-Ma'tsur merupakan salah satu contoh kongkrit dari Tafsir bi al-Ma'tsur. Sementara Tafsir al-Khazin, Tafsir al-Razi, keduanya seringkali dijadikan contoh Tafsir bi al-Ra'yi. dan sebenarnya masih banyak lagi kitab tafsir yang belum kami cantumkan disini.
1.     Tafsir al-Jalalain


Kitab Tafsir ini merupakan salah satu dari sekian kitab tafsir yang digandrungi dan dipelajari diberbagai lembaga pendidikan, khususnya di Pondok Pesantren. Dimana ada ponsok pesantren maka bisa dipastikan kitab tafsir ini merupakan salah satu menu utama dibidang tafsir. Memang jika dilihat sekilas kitab ini lebih mengedepankan pemahaman dasar tentang makna yang terkandung dalam al-Quran, selain itu bahasanya yang lugas dan mudah dimengerti sangat direkomendasikan untuk dibaca khususnya bagi pemula dalam belajar tafsir.
Download Link: Link1, Link 2
2.     Tafsir al-Munir Fi al-Aqidah wa al-Syari'ah wa al-Manhaj

Kitab Tafsir ini merupakan salah satu dari sekian kitab karangan DR. Wahbah al-Zuhaily. Tafsir ini mudah dicerna bahkan oleh orang asing (a`jami), karena bahasa yang digunakan sangat sederhana, dan tidak seperti bahasa kitab-kitab klasik yang terkadang memusingkan kepala. Selain itu, kitab ini disusun dengan sistematika yang manarik, tidak amburadul, sehingga pembaca dengan mudah mencari apa yang diingikannya, walaupun tidak membaca secara keseluruhan. Tafsir ini juga mengarahkan pembaca pada tema pembahasan setiap kumpulan ayat-ayat yang ditafsirnya, karena tafsir ini membuat sub bahasan dengan tema yang sesuai dengan ayat yang ditafsirkan. Selain mengaitkan ayat dengan ayat yang semakna, melalui musabat dan lain-lain, tafsir ini juga memudahkan bagi pembaca untuk mengambil kesimpulan hukum atau hikmah yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, karena Wahbah sendiri, di penghujung pembahasan, menyimpulkan ayat yang ditafsirkan dengan pembahasan Fiqh al-Hayah au al-Ahkam.
Cover: Link1, Link 2
Juz 1: Link1, Link 2
Juz 2: Link1, Link 2
Juz 3: Link1, Link 2
Juz 4: Link1, Link 2
Juz 5: Link1, Link 2
Juz 6: Link1, Link 2
Juz 7: Link1, Link 2
Juz 8: Link1, Link 2
Juz 9: Link1, Link 2
Juz 10: Link1, Link 2
Juz 11: Link1, Link 2
Juz 12: Link1, Link 2
Juz 13: Link1, Link 2
Juz 14: Link1, Link 2
Juz 15: Link1, Link 2
Juz 16: Link1, Link 2
3.     Tafsir Ibnu Katsir

Tafsir Ibnu Katsir termasuk salah satu kitab Tafsir yang otoritatif dan dijadikan rujukan dalam memahami al-Qur'an al-Karim. Memiliki nama asli Ismail bin Umar bin Katsir dengan alam kunyah Abu al-Fida', beliau lahir di Bashrah, Irak, tepatnya di sebuah daerah bernama Mijdal, sekitar tahun 701 H (1302 M). Ayahnya, merupakan seorang tokoh agama dan seorang khatib, beliau wafat saat Ibnu Katsir berumur empat tahun. Selanjutnya, pendidikan dan pengasuhan dipegang oleh kakak Ibnu Katsir yang bernama Abdul Wahhab. 
Cover: Link1, Link 2
Muqaddimah: Link1, Link 2
Juz 1: Link1, Link 2
Juz 2: Link1, Link 2
Juz 3: Link1, Link 2
Juz 4: Link1, Link 2
Juz 5: Link1, Link 2
Juz 6: Link1, Link 2
Juz 7: Link1, Link 2
Juz 8: Link1, Link 2
4.     Tafsir Murah Labid

Salah satu karya Syekh Nawawi adalah “al-Munir li Ma’alim at-Tanzil” atau dalam judul lain “Marah Labid Likasyfi Ma’na Qur’an Majid”. Tafsirnya yang berhalaman 985 atau 987 beserta daftar isinya. Tafsir al-Munir terdiri dari 2 jilid, jilid pertama berjumlah 510 atau 511 halaman beserta daftar isinya dan jilid kedua berjumlah 475 atau 476 halaman beserta daftar isinya dan diselesaikan pada rabiul akhir 1305 H. Di lihat dari cover yang diterbitkan oleh penerbit dari Surabaya-Indonesia, tafsir ini memiliki dua nama, pertama al-Munir dan kedua al-Tafsir Marah Labid. Al-Tafsir Munir diperkirakan diberikan oleh pihak penerbit. Sedangkan al-Tafsir Marah Labid berasal dari Syekh Nawawi langsung.
Tafsir al-Munir ini dapat digolongkan sebagai salah satu tafsir dengan metode ijmali (global). Dikatakan ijmali karena dalam menafsirkan setiap ayat, Syeikh Nawawi menjelaskan setiap ayat dengan ringkas dan padat, sehingga pun mudah dipahami. Sistematika penulisannya pun menuruti susunan ayat-ayat dalam mushaf. Tafsir al-Munir li Ma’alim at Tanzil terlihat sangat detail dalam menafsirkan setiap kata per-kata pada setiap ayat, mungkin karena kepiawian beliau dalam bidang bahasa yang tidak diragukan lagi.
Cover: Link1, Link 2
Juz 1: Link1, Link 2
Juz 2: Link1, Link 2
5.     Tafsir al-Qurthubi 

Satu lagi kitab tafsir yang sangat terkenal dan menjadi salah satu rujukan diberbagai bidang, khususnya dibidang penafsiran al-Qur'an, yaitu Kitab al-Jami' Li Ahkami al-Qur'an, atau biasa dikenal dengan Tafsir al-Qurthubi. Pengarangnya bernama Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Abu Bakar al-Anshari al-Qurthubi. Kitab ini menafsirkan al-Qur'an secara lengkap (dari awal sampai akhir), dan tentunya memiliki keistimewaan berbeda dibandingkan kitab tafsir yang lain. Selain lebih menekankan pada aspek hukum (sesuai dengan namanya), al-Qurthubi juga sering kali menyebutkan landasan atau arguentasi baik dari ayat yang lain maupun dari hadith lengkap dengan sanadnya. Dan yang menarik, beliau juga tidak lupa memasukkan kajin kebahasaan, dan untuk memperkuat pemahaman tentang sebuah makna, beliau seringkali menyadur sebuah syair.
Jika para pembaca ingin mendapatkan atau Download Kitab Tafsir al-Qurthubi PDF ini, pastikan terlebih dahulu kapasitas memory lumayan besar. Karena size dari kitab ini juga lumayan besar, sekitar 250 MB. 
Cover: Link1, Link 2
Muqaddimah: Link1, Link 2
Juz 1: Link1, Link 2
Juz 2: Link1, Link 2
Juz 3: Link1, Link 2
Juz 4: Link1, Link 2
Juz 5: Link1, Link 2
Juz 6: Link1, Link 2
Juz 7: Link1, Link 2
Juz 8: Link1, Link 2
Juz 9: Link1, Link 2
Juz 10: Link1, Link 2
Juz 11: Link1, Link 2
Juz 12: Link1, Link 2
Juz 13: Link1, Link 2
Juz 14: Link1, Link 2
Juz 15: Link1, Link 2
Juz 16: Link1, Link 2
Juz 17: Link1, Link 2
Juz 18: Link1, Link 2
Juz 19: Link1, Link 2
Juz 20: Link1, Link 2
Juz 21: Link1, Link 2
Juz 22: Link1, Link 2
Juz 23: Link1, Link 2
Juz 24: Link1, Link 2
6.     Tafsir al-Thabari

Mungkin banyak diantara kita yang mendengar tentang kitab Tafsir al-Thabari, namun juga tidak menutup kemungkinan tidak mengenal bahkan tidak mengetahui siapa pengarangnya. Nama Pengarang Tafsir al-Thabari adalah Muhammad bin Jarir Ibn Yazid Ibn Ghalib al-Thabari al-Amuli, yang memiliki alam kunyah Abu Ja’far. Beliau lahir pada tahun 225 H / 839 M di Iran, tepatnya di kota Amul, sebagai Ibu kota Thabaristan, Dan wafat pada tahun 311 H atau sekitar tahun 923 M.
Al-Thabari yang diketahui telah hafal al-Qur’an sejak berumur 7 tahun ini memulai karir pendidikannya dari kampong halamannya sendiri, yakni Amul. Kemudian beliau melanjutkan pendidikannya diberbagai negara, antara lain Rayy, Bashrah, Kufah, Syiria hingga mesir. Selain situasi politik yang kondusif, lantaran hidup pada masa kejayaan Islam, beliau juga berada dalam keluarga yang memiliki nuansa pendidikan agama yang sangat baik.
Kitab Tafsir al-Thabari dikarang pada sekitar paruh abad ketiga Hijriyah. Dalam penulisan Tafsir al-Thabari yang memiliki nama asli Jami' al-Bayan 'An Ta'wil Ayi al-Qur’an ini selain memuat aspek Tafsir, beliau juga memberikn ulasan sejarah dan fiqih. Dan ditinjau dari kebahasaan, sepertinya beliau tidak jauh berbeda dengan Tafsir al-Qurthubi yang menyertakan berbagai macam syair-syair. Hal ini bertujuan untuk memperkuat makna yang akan dipilih untuk dianalisa.
Disisi beliau seringkali mengenyampingkan pembahasan aspek gramatika [Nahwu], dan justru lebih menekankan analisi qira’ah, dan menjelaskan berbagai macam kecendrungan pemahaman diakibatkan berbagai macam qira’ah yang berbeda. Selain itu, al-Thabari juga seringkali memaparkan riwayat-riwayat ataupun pendapat dari kalangan sahabat, maupun tabi’in dan tabi’ tabi’in. 
Dalam aspek Fiqih, al-Thabari lebih memilih keluar dari perdebatan panjang para ahli fiqih. Al-Thabari memposisikan dirinya sebagai Mufassir yang tidak terikat pada madzhab fiqih tertentu, namun beliau tetap membahas dan acapkali memberikan penilaian atas dasar analisa yang ditemukan. Semantara itu, dalam aspek tauhid atau ilmu kalam, al-Thabari seringkali ikut dalam diskusi dan pembahasan yang panjang. Apalagi ketika beliau harus memilah antara Ahlussunnah wa al-Jama’ah dengan pemahaman kaum Mu’tazilah.
Dari segi metode penafsian, Kitab Tafsir al-Thabari ini tergolong dalam tafsir bi al-Ma’tsur, dengan tahapan penafsirannya sebagai berikut: Mula-mula beliau membahas ayat al-Qur’an dengan memaparkan makna terminologinya, dan terkadang juga menyinggung i’rab. Dan ketika tidak memiliki penguat pemahaman sebuah makna dai riwayat hadits, beliau menyadur berbagai macam syair-syair, untuk selanjutnya dibahas sesuai aspeknya.
Cover: Link 1, Link 2
Juz 1: Link 1, Link 2
Juz 2: Link 1, Link 2
Juz 3: Link 1, Link 2
Juz 4: Link 1, Link 2
Juz 5: Link 1, Link 2
Juz 6: Link 1, Link 2
Juz 7: Link 1, Link 2
7.     Tafsir al-Khazin 

Di dunia Islam, Tafsir al-Khazin yang memiliki nama asli Lubab al-Ta'wil Fi Ma'ani al-Tanzil. Kitab ini dikarang oleh seorang ulama yang memiliki kedalaman ilmu yang luas, serta cerdas, yaitu Ala'uddin Ali bin Muhammad bin Ibrahim al-Baghdadi yang dikenal dengan Khazin. Tafsir ini sampai sering dijadikan rujukan dan masih dibaca dan dikaji oleh berbagai macam kalangan. Bahkan disebagian lembaga pendidikan Islam Tafsir al-Khazin dijadikan kurikulum tetap. 
Seperti pendahulunya, Tafsir al-Khazin ini disatu sisi dapat dikategorikan dengan Tafsir bi al-Ma'tsur dengan mengambil riwayat-riwayat hadits, pendapat para shabat maupun tabi'in, namun disisi lain juga masuk dalam kategori Tafsir bi al-Ra'yi, dengan tetap memberikan ulasan yang timbul dari hasil ijtihadnya. Dan bahkan beliau juga memberikan cerita-cerita isra'iliyat dalam penafsiran.
Cover: Link 1, Link 2
Juz 1: Link 1, Link 2
Juz 2: Link 1, Link 2
Juz 3: Link 1, Link 2
Juz 4: Link 1, Link 2
8.     Tafsir al-Baidhowi

Inilah salah satu kitab Tafsir yang sampai saat ini dibaca dan dikaji oleh banyak lembaga pendidikan khususnya pendidikan Islam. Memang kitab ini tidak memiliki corak tertentu dalam pembahasannya, Kitab Tafsir al-Baidhowi yang dikarang oleh seorang ulama yang bernama asli Nashiruddin Abi al-Khair Abdullah bin Umar bin Muhammad al-Syirazi al-Syafi'i, memadukan antara Tafsir Bi al-Matsur dan Bi al-Ra'yi. Artinya bukan hanya riwayat-riwayat hadits sebagai penguat atas tafsirnya, namun beliau juga memadukannya dengan penjelasan berdasarkan ijtihadnya.
Walaupun beliau sering merujuk pada kitab al-Kasyaf karya al-Zamakhsyari yang merupakan seorang ulama dari kalangan Mu'tazilah, bukan beriarti Syaikh Baidhowi mengikuti pendapat tafsir tersebut, bahkan beliau sering kali justru mengkritik terhadap ediologi mu'tazilah. Seperti yang Baidhowi tegaskan pada awal kitab ini, bahwa alasan beliau mengarang adalah lantaran Tafsir dianggap sebagai ilmu yang paling utama dan agung dalam agama Islam. selain itu, alasan kedua adalah lantaran beliau memang memiliki niat yang kuat untuk mengarang sebuah karya yang diharapkan nantinya dapat bermanfaat.
Syaikh Baidhowi mengarang kitab ini yang sebelumnya pernah tinggal di Baghdad kemudian pindah ke Syiraz, sebenarnya berada dalam sebuah politik yang tidak menentu, jabatannya sebagai hakim pada kekuasaan akhirnya harus dia tanggalkan atas petunjuk guru beliau yang bernama syaikh Muhammad Khata'i.
Cover: Link 1, Link 2
Juz 1: Link 1, Link 2
Juz 2: Link 1, Link 2
Juz 3: Link 1, Link 2
Juz 4: Link 1, Link 2
Juz 5: Link 1, Link 2
9.     Tafsir al-Baghawi

Kitab tafsir ini dikarang oleh seorang ulama yang sangat alim, zahid (Ahli Zuhud), Faqih (Ahli Fiqih) bermadzhab Syafi'i. Nama beliau adalah Abu Muhammad al-Husain bin Mas'ud al-Baghawi, beliau memiliki gelar Muhyi al-Sunnah (Penghidup Sunnah Rasulullah Saw), dan gelar Ruknu al-Din (Tiang Penyangga Agama). Kedua gelar ini sudah tentu tidak disematkan kepada al-Baghawi kecuali lantaran beliau memiliki semangat tinggi dalam menyebarkan dakwah Islam, serta diakui sebagai ulama yang memiliki keluasan ilmu. Memang tidak ada catatan yang valid kapan beliau dilahirkan, namun tahun wafatnya sekitar 516 H di sekitar daerah Khurasan. dengan usia sekitar 70 tahun. Sehingga dapat diperkirakan beliau dilahirkan pada sekitar tahun 436 H.
Adapun corak kitab Tafsir yang memiliki nama Ma'alim al-Tanzil ini, tidak jauh berbeda dengan kitab tafsir yang lain, Seperti Tafsir al-Qurthubi, Tafsir Ibnu Katsir. Namun, walaupun masuk dalam kategori Tafsir bi al-Ma'tsur namun beliau tetap menyuguhkan berbagai topik analisis, semisal berkenaan dengan kebahasaan, qira'at, wazan, bahkan tidak jarang beliau menyadur berbagai macam pendapat fiqih, dan kritikan terhadap berbagai macam riwayat-riwayat maudhu'
Seperti dijelaskan oleh penulisnya, alasan dari penulisan kitab Tafsir al-Bahgawi dikarenakan banyaknya permintaan dari sahabat-sahabat penulis, selain juga beliau ingin memiliki sesuatu yang dapat diwariskan kepada para generasinya.
Cover: Link 1, Link 2
Juz 1: Link 1, Link 2
Juz 2: Link 1, Link 2
Juz 3: Link 1, Link 2
Juz 4: Link 1, Link 2
Juz 5: Link 1, Link 2
Juz 6: Link 1, Link 2
Juz 7: Link 1, Link 2
Juz 8: Link 1, Link 2
10.  Tafsir al-Kasyaf 

Kitab al-Kasyaf ini dikarang oleh seorang yang membujang selama hidupnya, hal ini tidak mengherankan mengingat para ulama yang sepaham dengan penulis ini yakni golongan Mu'tazilah kerap kali melakukan hal tersebut. Kebanyakan waktunya dihabiskan untuk memperdalami Ilmu agama, dan menyusun berbagai macam karya. Ada yang mengatakan, al-Zamakhsyari telah memiliki karya lebih dari 50 buah, diberbagai disiplin ilmu. 
Kondisi fisik yang kurang baik (diketahui bahwa al-Zamahksyari hanya memiliki satu kaki), tidak menjadi sebab namanya luntur, namun justru kepintaran dan kecerdasannya khususnya dibidang sastra, dapat menyilaukan banyak para ulama. Penjelasan tentang keindahan al-Quran, telah mampu memukau banyak kalangan. 
Download Link: Link1, Link 2
11.  Tafsir Fathul Qadir

Dalam dunia tafsir dikenal dua istilah yang sampai saat ini masih menjadi topik utama. Pertama, Pendekatan menggunakan riwayah atau dikenal dengan Tafsir bi al-Ma'tsur, dan Pendekatan menggunakan logika atau lebih dikenal dengan Tafsir bi al-Ra'yi. Salah satu kitab yang berhasil menggunakan kedua pendekatan diatas, adalah Tafsir Fathul Qadir.
Berbagai macam kitab tafsir telah bermunculan, kiranya sikap Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Abdullah, atau dikenal dengan Imam Syaukani (Pengaran Tafsir Fathul Qadir) yang mencoba menggabungkan antara dua kecendrungan para Mufassir (Ahli Tafsir) yang hanya terfokus pada Riawat dan Bahasa Arab (Ilmu Gramatika) menjadi sebab penulisan kitab Tafsir ini. 
Seperti yang telah ditegaskan oleh penulisnya, bahwa acapkali beliau menukil sebuah riwayat dengan sanad yang lema, namun hal ini bukan tenpa alasan, setidaknya ada dua alasan yaitu: Pertama, dimungkinkan sanad tersebut memiliki penguat riwayat lain, dan kedua, karena beliau langsung menukil teks tersebut dari perwai aslinya. Maka, Corak penafsiran Kitab Tafsir Fathul Qadir memang tidak jauh bebeda dengan tafsir lainnya, seperti Tafsir al-Qurthubi dan Tafsir Ibnu Katsir.
Download Link: Link1, Link 2
12.  Tafsir Ruh al-Ma'ani

Salah satu yang sampai saat ini menyita perhatian pemerhati tafsir dan sering kali dijadikan rujukan dalam studi tafsir adalah Tafsir Ruh al-Ma'ani atau lebih dikenal dengan sebutan Tafsir al-Alusi (yang dinisbatkan kepada penulisnya). Walaupun cara penulisannya tidak jauh berbeda dengan tafsir lain, yakni menafsiri Ayat secara lengkap dari awal sampai akhir, lyaknya Tafsir al-Qurthubi dan Tafsir Thabari, Namun Oleh beberapa ulama, kitab ini memang dikategorikan sebagai Tafsir bi al-Ra'yi, dikarenakan dominasi akal fikir lebih dominan dalam penafsiran, dibandingkan riwayat al-Qur’an ataupun hadits. Namun menurut kami, bukan berarti kitab ini 100 % masuk dalam kategori tersebut, dikarenakan didapati beberapa kali kesempatan beliau juga menyadur sebuah ayat al-Qur’an ataupun riwayat Hadits (sebagai salah satu ciri khas Tafsir bi al-Ma'tsur) guna menegaskan tafsirannya. Sehingga bisa disimpulkan, bahwa Kitab Ruh al-Ma'ani ini menggabungkan, antara Tafsir bi al-Ma'tsur dan bi al-Ra'yi.
Dan jika diperhatikan, cara penafsiran yang dilakukan al-Alusi juga tergolong istimewa, beliau tidak jarang mengungkapkan makna Bathin setelah menjelaskan makna Dhahir. Dan penafsiran menggunakan makna Bathin ini, cendrung masuk dalam kategori Tafsir Bi al-Isyari, yang mana hanya dilakukan oleh para mufassir yang memiliki kedalaman Ilmu pengetahuan dan kedalaman spiritual.
Cover: Link 1, Link 2
Juz 1: Link 1, Link 2
Juz 2: Link 1, Link 2
Juz 3: Link 1, Link 2
Juz 4: Link 1, Link 2
Juz 5: Link 1, Link 2
Juz 6: Link 1, Link 2
Juz 7: Link 1, Link 2
Juz 8: Link 1, Link 2
Juz 9: Link 1, Link 2
Juz 10: Link 1, Link 2
Juz 11: Link 1, Link 2
Juz 12: Link 1, Link 2
Juz 13: Link 1, Link 2
Juz 14: Link 1, Link 2
Juz 15: Link 1, Link 2
Juz 16: Link 1, Link 2
Juz 17: Link 1, Link 2
Juz 18: Link 1, Link 2
Juz 19: Link 1, Link 2
Juz 20: Link 1, Link 2
Juz 21: Link 1, Link 2
Juz 22: Link 1, Link 2
Juz 23: Link 1, Link 2
Juz 24: Link 1, Link 2
Juz 25: Link 1, Link 2
Juz 26: Link 1, Link 2
Juz 27: Link 1, Link 2
Juz 28: Link 1, Link 2
Juz 29: Link 1, Link 2
Juz 30: Link 1, Link 2
13.  Tafsir al-Razi

Masih tentang kitab tafsir. Kali ini kami akan membahas sedikit berkenaan dengan salah satu kitab Tafsir monumental yakni Tafsir al-Razi.  Kenapa disebut monumental? ya karena kitab ini memiliki dominasi kajian yang unggul dibandingkan kitab Tafsir lainnya. Hal ini rupanya menjadi salah satu sebab kenapa Tafsir al-Razi sering dijadikan rujukan oleh pemerihati Kajian Tafsir. Jika disebutkan contoh Tafsir bi al-Ra'yi, maka Tafsir al-Razi menjadi salah satu contoh utamanya.
Merujuk pada beberapa sumber, Tafsir al-Razi yang ditulis oleh seorang ulama bermadzhab Syafi'i bernama Muhammad al-Razi Fakhruddin bin Dhiyauddin Umar pada sekikatr abad ke 5 Hijriyah dalam penyelesaiannya terjadi perselisihan pendapat. 
Pendapat Pertama: al-Razi belum menyelesaikan penulisan kitab tafsirnya, lantaran beliau keburu wafat. Pendapat ini disampaikan oleh Ibnu Qadhi Syuhbah. Kemudian muncul dua pertanyaan, Pertama, siapa yang merampungkan tafsir ini? Kedua, dan sampai dimanakah al-Razi menulis Tafsirnya?
Untuk menjawab pertanyaan pertama, Ibnu Hajar al-'Asqalani, menegaskan bahwa yang menyelesaikan Tafsir al-Razi ini adalah Imam al-Qamuli (bernama lengkap Ahmad bin Muhammad bin Najmuddin al-Makhzumi). Sedangkan jawaban pertanyaan kedua, al-Razi hanya menyelesaikan tulisannya pada surah al-Anbiya'. hal ini seperti yang telah ditegaskan Dr. Muhammad Husain al-Dzahabi.
Pendapat Kedua: al-Razi telah merampungkan seluruh kitab tafsirnya. Hal ini ditegaskan oleh Sayiid Muhammad Ali Iyazi. Terlepas dari kedua pendapat di atas, yang jelas Tafsir al-Razi yang berjumlah tidak kurang dari 32 Juz ini, senantiasa memiliki tempat tersendiri dihati ara pemerhati tafsir al-Qur’an, selain bahasanya yang mudah dipahami, unsur analisa filsafat kerap kali menghiasi penjelasan ayat demi ayat. 
Cover: Link1, Link 2
Juz 1: Link1, Link 2
Juz 2: Link1, Link 2
Juz 3: Link1, Link 2
Juz 4: Link1, Link 2
Juz 5: Link1, Link 2
Juz 6: Link1, Link 2
Juz 7: Link1, Link 2
Juz 8: Link1, Link 2
Juz 9: Link1, Link 2
Juz 10: Link1, Link 2
Juz 11: Link1, Link 2
Juz 12: Link1, Link 2
Juz 13: Link1, Link 2
Juz 14: Link1, Link 2
Juz 15: Link1, Link 2
Juz 16: Link1, Link 2
Juz 17: Link1, Link 2
Juz 18: Link1, Link 2
Juz 19: Link1, Link 2
Juz 20: Link1, Link 2
Juz 21: Link1, Link 2
Juz 22: Link1, Link 2
Juz 23: Link1, Link 2
Juz 24: Link1, Link 2
Juz 25: Link1, Link 2
Juz 26: Link1, Link 2
Juz 27: Link1, Link 2
Juz 28: Link1, Link 2
Juz 29: Link1, Link 2
Juz 30: Link1, Link 2
Juz 31: Link1, Link 2
Juz 32: Link1, Link 2
14.  Tafsir al-Durru al-Mantsur 

Menurut Dr. Shubhi Shalih dalam kitabnya Mabahits Fi Ulum al-Quran, Kitab al-Durru al-Mantsur ini masuk dalam kategori Kitab tafsir bi al-Ma'tsur. Dan seperti yang telah ita ketahui bersama, secara garis besar Tafsir memiliki tiga macam kategori, yaitu Tafsir bi al-Ma'tsur, Tafsir bi al-Ra'yi dan Tafsir al-Isyari. Dikarenakan kitab tafsir ini masuk dalam kategori bi al-Ma'tsur maka kami tidak akan membahas panjang lebar.
Tafsir bi al-Ma'tsur maksudnya adalah kitab tafsir yang didalamnya memuat penjelasan al-Qur’an menggunakan Riwayat-riwayat yang shahih, baik tafsir tersebut berupa tafsir al-Qur’an dengan al-Qur’an, atau dengan Hadits, atau dengan pandangan dan penjelasan dari sahabat dan tabi'in.
Sementara itu, Metode tafsir yang digunakan dalam tafsir al-Durru al-Mantsur ini adalah metode al-Ijmali. Hal ini bisa dibuktikan dalam penafsirannya Imam Suyuthi menafsiri al-Qur’an dari awal sampai akhir, sesuai dengan runtutan surat dalam al-Qur’an. Sementara penjelasannya juga bersifat umum / global. Sehingga dari segi metode bisa disimpulkan mirip dengan Tafsir al-Jalalain.
Cover: Link1, Link 2
Muqaddimah: Link1, Link 2
Juz 1: Link1, Link 2
Juz 2: Link1, Link 2
Juz 3: Link1, Link 2
Juz 4: Link1, Link 2
Juz 5: Link1, Link 2
Juz 6: Link1, Link 2
Juz 7: Link1, Link 2
Juz 8: Link1, Link 2
Juz 9: Link1, Link 2
Juz 10: Link1, Link 2
Juz 11: Link1, Link 2
Juz 12: Link1, Link 2
Juz 13: Link1, Link 2
Juz 14: Link1, Link 2
Juz 15: Link1, Link 2
Juz 16 – 17: Link1, Link 2
15.  Tafsir Yasin/Tafsir Hamami [Makna Jawa]

Disebut Tafsir Yasin, dikarenakan kitab ini memang mengulas tafsir dari surat ke-36 yakni surat Yasin, dengan jumlah ayar 83 ayat. Selain itu kitab ini juga dikenal dengan istilah Tafsir Hamami. Kenapa demikian? karena dinisbatkan / disandarkan kepada penulisnya yaitu Syaikh Hamami Zadah.
Download Link: Link1, Link 2
16.  Tafsir Ibnu Abbas

Siapa yang tidak tahu Ibnu Abbas? Seorang sahabat Rasulullah saw. yang memiliki kecerdasan luar biasa. Bukan hanya dalam satu bidang ilmu, Fiqih, Tafsir, Faraid bahkan gramatika sahabat yang memiliki julukan Turjuman al-Quran tersebut, sering dijadikan rujukan. Setidaknya ada sepuluh sahabat yang masuk kategori Ahli Tafsir, dan Ibnu Abbas termasuk yang paling terkenal.
Abdullah bin Abbas bin Abdul Mutthallib, semenjak kecil sudah senantiasa bersama Rasulullah Saw beilau bukan hanya menganggap Rasulullah Saw sebagai paman, namun juga guru, sehingga beliau termasuk salah satu sahabat yang banyak meriwayatkan hadits.
Berkenaan dengan Ibnu Abbas sebagai salah satu Ahli Tafsir dikalangan sahabat, kali ini kami bagikan Kitab Tafsir Ibnu Abbas
Download Link: Link1, Link 2
17.  Tafsir al-Wasith

Dalam Tafsir al-Wasith ini, Anda akan mendapatkan poin-poin bahasan penting yaitu: 1) Tafsir al-Wasith ini bersandar pada prinsip-prinsip tafsir bil-ma`tsur dan tafsir bir-ra’yi. 2) Tafsir al-Wasith ini menjelaskan kandungan ayat secara terperinci dan menyeluruh, serta dengan gaya bahasa sederhana dan mudah dicerna. 3) Tafsir al-Wasith ini menjelaskan sebab turunnya ayat (azbabun nuzul ayat) yang shahih dan terpercaya. 4) Tafsir al-Wasith ini berpedoman pada kitab-kitab induk tafsir dengan berbagai manhaj-Nya. 5) Tafsir al-Wasith ini menghapus riwayat-riwayat Israiliyat.
Download Link: Link1, Link 2
18.  Tafsir Rawai'ul Bayan

Judul asli Tafsir Ayat Ahkam ash-Shabuni adalah “Rawai'ul Bayan fi Tafsir Ayatil Ahkam Minal Qur-an”, yang membahas secara khusus Tafsir Ayat-Ayat Ahkam yang ada dalam al Qur’anul Karim. Kitab ini merupakan buah karya seorang ahli tafsir Muhammad Ali ash-Shabuni. Beliau merupakan Guru Besar dari Fakultas Syari'ah, Universitas Ummul Quro', Makkah al-Mukarramah.
Tafsir ini merupakan perpaduan kitab tafsir lama dan modern. Pola lama membuat tafsir ini padat dan kaya dari sisi pembahasan, sementara pola baru membuatnya sistematis sehingga mudah dipahami. Karenanya, kitab yang telah lama menjadi referensi wajib pada hampir seluruh perguruan tinggi Islam, Insya Allah akan dapat menjawab kehausan ummat akan rujukan hukum atas amaliah kita sehari-hari.
Juz 1: Link1, Link 2
Juz 2: Link1, Link 2






Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGAJIAN TAFSIR AL-JALALAIN KH. SYA'RANI AHMADI KUDUS

APLIKASI MAKTABAH SYAMILAH UNTUK HP ANDROID

AL-TAJRID AL-SHARIH